Kamis, 01 September 2016



Jalan Sepi dalam Naungan Ilahi

Mataku terbelalak menatap fajar
Terbit tenggelam ditelan waktu
Senja ikut menyapa hatiku tatkala sedih
Ratapi dan terus harap pertolongan Ilahi

Kini diri ini tiada berhak mengabdi
Diriku tlah pergi dan takkan kembali
Hanya seuntai bunga tertebar mengelilingi
Tanda jasa atas kisah nan penuh history

Masih kental kesalahan diri
Bodoh ceroboh sesali budi pekerti
Khianat ingkar khilafiah terus terjadi
Namun ku hanya bisa mengenang dalam sepi

Tanah yang kian menyempitkanku
Terkujur membeku dalam pasak bumi
Helaian kain bertabur kapas menopang diri
Terus bersemayam hingga Tuhan memanggili

Setiap jiwa kan tersudut takut
Rasa khawatir cemas penuh harap tuk mimpi terajut
Bersama senyuman ku sampaikan meski itu pahit
Ya hanya pasrah dan menunggu giliransembari cemberut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar